Bomber Seharga 2 Trilyun Dapat Simpati Usai Kegagalan Karirnya di Chelsea
2 min read

Infotopbola.Piala Dunia – Mantan bek Chelsea Jason Cundy menyatakan simpatinya kepada striker Belgia Romelu Lukaku, mengklaim bahwa dia menjadi korban situasi di London Barat dan menegaskan bahwa pemain itu tidak bisa menjadi kambing hitam tunggal atas kegagalannya.
Pemain berusia 29 tahun itu kembali ke Stamford Bridge pada musim panas 2021 lalu dalam kesepakatan transfer hampir Rp 2 Trilyun, namun dia gagal beradaptasi dengan baik di Premier League untuk membuatnya hanya mencetak delapan gol dalam 26 penampilan di Liga Inggris.
Sekarang dia kembali ke klub lamanya Inter Milan dalam kesepakatan pinjaman senilai Rp 125 Milyar, plus menyetujui pemotongan gaji 30 persen untuk memperlancar kepergiannya, saat juru gedor Belgia berharap bisa menemukan kembali performanya setelah dia pada akhir 2021 lalu sempat melakukan wawancara kontroversi tentang ketidaknyamanannya untuk bermain dengan taktik Thomas Tuchel di Chelsea.
Berbicara di The Sports Bar, Jason Cundy menilai bahwa Romelu Lukaku tidak bisa disalahkan sepenuhnya atas kegagalannya di Stamford Bridge, mengatakan bahwa situasi di klub London Utara juga berperan dalam kejatuhan karirnya sejak kembalinya ke klub pada musim panas lalu.
Dia mengatakan, “Pendapat saya sendiri tentang hal ini adalah dia menderita di sini, seperti yang juga dirasakan Chelsea. Ingat bahwa [Thomas] Tuchel harus mengubah taktiknya saat kami kehilangan bek sayap kiri [Ben Chilwell] dan bek sayap kanan [Reece James] untuk jangka waktu yang cukup panjang.”
“Saya memiliki sedikit simpati untuknya. Saya merasa kadang-kadang kami tidak bermain dengan kekuatannya. Ada beberapa kali di mana saya merasa kami bisa mengirimkan bola kepadanya lebih cepat. Thomas Tuchel sangat berkonsentrasi pada permainan timnya yang harus beradaptasi tanpa Chilwell dan James, jadi akhirnya fokus untuk mencoba mengeluarkan yang terbaik dari Lukaku sedikit hilang.”