Alasan Kenapa Inter Milan Lebih Suka Jual Milan Skriniar Ketimbang Lautaro Martinez
2 min read
Infotopbola.Piala Dunia – Direktur Inter Milan Beppe Marotta telah mengkonfirmasi mengapa pihaknya lebih suka menjual Milan Skriniar daripada Lautaro Martinez di musim panas untuk menutup masalah finansial mereka.
Bahkan setelah memenangkan scudetto pada 2020/2021 lalu, gelar liga pertama mereka sejak 2010, Nerazzurri sudah dipaksa untuk menjual para pemain pilarnya demi menambal situasi keuangan klub dengan menjual Achraf Hakimi senilai Rp 1 Trilyun ke PSG dan Romelu Lukaku hampir Rp 2 Trilyun ke Chelsea.
Kendati begitu, Inter Milan dikabarkan masih membutuhkan penjualan pemain bintang mereka lainnya di akhir musim 2021/2022 ini dengan mereka harus mendapatkan setidaknya Rp 1 Trilyun dan memotong tagihan upah mereka sebesar 10-15 persen sebelum musim baru.
Baru-baru ini Nerazzurri telah menolak tawaran senilai Rp 779 Milyar dari Paris Saint-Germain untuk Milan Skriniar, menuntut bayaran mencapai Rp 1 Trilyun hingga Rp 1,2 Trilyun untuk bek tengah Slowakia yang kontraknya akan berakhir pada 30 Juni 2023 mendatang.
Di sisi lain, Inter Milan juga mendapatkan tekanan untuk menjual Lautaro Martinez yang menjadi target transfer serius bagi beberapa klub top Eropa, dengan Tottenham Hotspur baru-baru ini bahkan dikabarkan siap mengajukan tawaran senilai Rp 1,4 Trilyun untuk penyerang Argentina, dan mereunikannya kembali dengan mantan bosnya Antonio Conte.
Kini Beppe Marotta menjelaskan tentang strategi transfernya selama wawancara terakhirnya dengan Radio Rai pada hari Senin waktu setempat, mengungkapkan mengapa penjualan Milan Skriniar lebih disukai ketimbang melepas striker bintang mereka.
Dia mengatakan, “Lebih sulit untuk mengganti striker daripada bek karena tidak banyak opsi yang tersedia dan yang tersedia juga harganya akan sangat tingi. Mungkin, kami akan dipaksa untuk melakukan sesuatu di pertahanan, tetapi Ausilo, Baccin dan saya sudah mempertimbangkan alternatif yang valid (termasuk mengusahakan transfer Bremer dari Torino) jika salah satu bek kami pergi.”
